Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, mengatakan bahwa LOI bila tidak ditindaklanjuti juga akan sia-sia. Salah satunya tentu saja terkait dengan pembenahan sirkuit yang akan digunakan.
"LOI itu kalau tidak ditingkatkan ke kontrak dan tidak ditingkatkan ke desain sirkuit yang sekarang penuh dengan syarat juga tidak akan berhasil," kata Tinton kepada Liputan6.com, Senin lalu.
"Ini juga kerja keroyokan antardepartemen, karena itu perlu ada payung hukumnya. Pemerintah telah merencanakan pembentukan Kepres," sambung Tinton. Terkait dana menggelar MotoGP di Indonesia, Tinton menyebut angka yang fantastis. Rinciannya; 7 juta Euro (Rp102 Miliar) dana promotor ke Dorna, Rp150 Miliar (maksimal) untuk renovasi, USD 1,5 juta (Rp 20,6 Miliar) untuk penyelenggaraan, dan desain sirkuit USD 1 juta (Rp 13.7 Miliar).
"Untuk dana kita harus hati-hati," kata Tinton. "Ini kerja keroyokan, karena itu antarkementerian akan duduk sama-sama. Ada tujuh kementerian dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai leading sector-nya," sambung ayah mantan pembalap nasional, Ananda Mikola tersebut.
Simak wawancara lengkap dengan Tinton Soeprapto terkait penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2017-19 pada tautan ini).
(MFA)
sumber : http://bola.liputan6.com/read/2376400/berapa-estimasi-dana-gelar-motogp-di-indonesia#
0 Komentar