Ketidakadaan Yang Selalu Ada

17.12

Beberapa tahun baru saja berlalu tapi dalam fikiranku kau masih yang dulu, tidak pernah ku fikir engkau sekarang hanya berupa bayangan dari ketiadaan hari yg ku jejaki saat ini, bayangan yang selalu hadir berjalan bersama kakiku melangkahi kehidupan dalam ingatan yg berkhayal,  hingga ku coba akhiri fatamorgana yang tidak kusukai ini sesuatu yang bernama melupakan namun selalu aku gagal sebab kau sangat mahir membangun bayangmu didalam otaku.

Masih sering aku mengucapkan kalimat astaghfirullah” ketika dalam kesepian waktu meratapi tawa lepas  dari seseorang yg menggoreskan perasaan cinta, kasih sayang hingga perasaan takut kehilangan, senyuman manis yang selalu mengisi hari dalam iringan belajar disekolah, sedih yang tak mengenal waktu terkadang engkau hadir dari beberapa detik yg trus berjalan diputaran 60detik dimana satu fotomu jauh lebih banyak dalam fikiranku melebihi beberapa foto yg sudah hangus terbakar menu delete.

Ketiadaanmu membuatku mencoba memahami arti sepi yang lebih mendalam yang lebih sopan dari seorang tamu yg datang ke rumah, ia sopan mengetuk rumah yang diawali pintu itu lalu mengetuk fikiranku dan disaat detik yang sama bintang menjelaskan makna hadirnya lalu sepi itu menyodorkan kaset yang didalamnya bernama kenangan dan memutarnya bersama beberapa siswa yang mengenakan baju putih abu.

Dalam jalan yang pernah kulewati semakin menyeret ingatanku pada tempat duduk dibelakang motorku yang pernah menjadi singgahsana tempat dudukmu untuk sampai kerumah dan ketiadaanmu mulai menguras paru paru dalam dadaku yang membuatku sering mengalami sesak.
Previous
Next Post »
0 Komentar